"Karena segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan. dan segala langkah orang diawasi-Nya".
(Amsal 5:21)
Kemarin sore saya bertemu dengan kawan yang mengeluhkan kinerja para tukang yang mengerjakan pagar tembok di rumahnya. Selama beberapa hari ia selalu stand by di tempat mengawasi mereka bekerja dan hasil pekerjaan mereka bagus dan cepat. Namun kemarin karena dia ada satu keperluan, dia tidak mengawasi selama hampir setengah hari. Hasilnya, para tukang itu berlambat-lambat bekerja sehingga pagar tembok itu hanya rampung setengahnya. Ia marah dan kesal karena para tukang itu bekerja seperti anak TK. Kalau diawasi rajin, kalau tidak diawasi seenaknya sendiri.
Sahabat Kristus, kita sering marah, jengkel, atau tidak mau memakai jasa seseorang yang kalau bekerja harus diawasi terus menerus agar kenerjanya oke. Namun pernahkah kita mengoreksi diri, jangan-jangan kita pun baru menghasilkan prestasi terbaik kalau diawasi? Jangan-jangan kita baru hidup seturut Firman Tuhan kalau ada rekan sepelayanan yang memonitor rohani kita? Sekalipun manusia tidak mengawasi, namun Tuhan selalu mengawasi. Yunus pernah mencoba mengingkari panggilan Tuhan karena ia benci pada penduduk Niniwe. Tuhan suruh ia pergi ke Niniwe, ia justru melarikan diri ke Tarsis dan sembunyi di ruang kapal yang paling bawah. Tuhan datangkan badai dan seekor ikan besar untuk memaksanya kembali ke tujuan semula.
Diawasi atau tidak diawasi oleh orang lain, mari kita melakukan segala sesuatu sebaik mungkin dan seturut firman Tuhan. Salah satu ciri kita memiliki kedewasaan adalah kita melakukan segala sesuatu yang seharusnya kita kerjakan dengan hasil terbaik. Tuhan selalu mengawasi apapun perbuatan kita sehingga selalu jaga hati agar kita menghasilkan berbagai perbuatan yang berkenan di mata-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan tanpa ada Ancaman & Saling Menghina.
Terima Kasih. Tuhan Memberkati