Perdengarkanlah kasih setia-Mu kepadaku pada waktu pagi,
Sebab kepada-Mulah aku percaya!
Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh,
Sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
Mazmur 143:8
Dikala mentari hendak terbit diufuk timur,
Nyanyian burung memanja menari-nari kegirangan,
Bumi terbangun dari lelap tidurnya,
Menyapa awan dan menegur langit,
Dedaunan seakan bersorak dan bergoyang bersama derai lembut angin,
Tanahpun menumbuhkan tunas-tunas baru dan merawatnya,
Gunung-gunung dan lautan bersukacita seakan bersyukur akan kasih setia-Nya.
Oh.. Alangkan Indah sapaan kasih mesra-Mu di waktu pagi.
Menjamah kediaman singgasana hatiku sampai bergejolak kegirangan.
Menghadirkan senyum yang tak jemu-jemunya ku lukiskan.
Merawat langkahku lebih sempurna dari pada tanah yang merawat tunas-tunas baru.
Kemudikanlah aku layaknya Nahkoda yang mengemudikan kapal ditengah lautan luas.
Tuntunlah langkahku lebih lembut dan sabar dari tuntunan seorang ibu yang melatih bayinya berjalan.
Jadikan aku milik-Mu sebab aku ini kepunyaan-Mu.
Jangan biarkan aku berjalan sendirian sebab aku lemah, aku hilang, aku hina, aku terjatuh tanpa bimbingan-Mu.
Engkau segalanya bagiku,
Pakailah aku sesuai dengan Indah Rencana-Mu.
Bersyukrlah kepada Tuhan, sebai Ia baik. bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Sebab kepada-Mulah aku percaya!
Beritahukanlah aku jalan yang harus kutempuh,
Sebab kepada-Mulah kuangkat jiwaku.
Mazmur 143:8
Dikala mentari hendak terbit diufuk timur,
Nyanyian burung memanja menari-nari kegirangan,
Bumi terbangun dari lelap tidurnya,
Menyapa awan dan menegur langit,
Dedaunan seakan bersorak dan bergoyang bersama derai lembut angin,
Tanahpun menumbuhkan tunas-tunas baru dan merawatnya,
Gunung-gunung dan lautan bersukacita seakan bersyukur akan kasih setia-Nya.
Oh.. Alangkan Indah sapaan kasih mesra-Mu di waktu pagi.
Menjamah kediaman singgasana hatiku sampai bergejolak kegirangan.
Menghadirkan senyum yang tak jemu-jemunya ku lukiskan.
Merawat langkahku lebih sempurna dari pada tanah yang merawat tunas-tunas baru.
Kemudikanlah aku layaknya Nahkoda yang mengemudikan kapal ditengah lautan luas.
Tuntunlah langkahku lebih lembut dan sabar dari tuntunan seorang ibu yang melatih bayinya berjalan.
Jadikan aku milik-Mu sebab aku ini kepunyaan-Mu.
Jangan biarkan aku berjalan sendirian sebab aku lemah, aku hilang, aku hina, aku terjatuh tanpa bimbingan-Mu.
Engkau segalanya bagiku,
Pakailah aku sesuai dengan Indah Rencana-Mu.
Bersyukrlah kepada Tuhan, sebai Ia baik. bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan sopan tanpa ada Ancaman & Saling Menghina.
Terima Kasih. Tuhan Memberkati